
PROFESI-UNM.COM- Mahasiswa hakikatnya memiliki tiga peran utama yaitu sebagai Agen perubahan, Agen pengontrol lingkungan sosial serta agen pengambil kepustusan berdasarkan persepsi benar dan salah. Dari peran ini membuat mahasiswa memiliki wewenang dalam hak menyuarakan suara rakyat sebagai bentuk tanggung jawab atas perannya sebagai mahasiswa.
Beberapa mahasiswa yang sadar akan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, tidak segan-segan turun melakukan aksi demosntrasi, mahasiswa turun aksi berlandaskan pada rasa empati.
Seorang aktivis mahasiswa, Fuad Farizzt De Aprilia mengungkapkan bahwa aksi demonstrasi itu merupakan gerakan moral sebagai bentuk kepekaan mahasiswa terhadap kondisi yang terjadi pada masyarakat. Turun aksi dipadangnya sebagai tempat pengimplementasian ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan.
“Aksi demonstrasi itu gerakan moral yang dilakukan mahasiswa yang peka terhadap keadaan yang menimpa bangsa ini. Menurut saya sebagai mahasiswa percuma kita belajar materi tapi tidak dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan,” ungkapnya.
Mahasiswa asal Muna, Sulawesi Tenggara ini juga mengatakan bahwa dirinya pada saat ingin memberikan orasi ilmiah juga memiliki rasa takut tapi karena jiwa juang tanggung jawab dalam diri membuatnya memberanikan diri terjun menjadi seorang aktivis aktif berorasi.
“Awalnya takut-takut berorasi, tapi karena rasa amaarah sudah melambung tinggi akhirnya saya memutuskan untuk naik ke panggung orasi,” katanya.
Menyikapi pandangan orang lain yang kerap kali mencela aksi para aktivis, tidak membuat jiwa aktivis Fuad memudar karena dalam pandangannya aksi unjuk rasa dianalogikan sebagai peperangan, apabila menang maka semua orang akan menerima dampak baiknya akan tetapi jika kalah setidaknya para aktivis sudah berani melawan ketimpangan yang terjadi.
“Tanggapan saya kepada orang sekitar yang selalu bertanya kegunaan aksi yang saya lakukan, cukup saya jelaskan aksi demonstrasi sama halnya dengan berperang kita tidak tahu ujungnya, kalau menang masyarakat kena dampaknya, tetapi jika kita kalah yang penting kita sudah berani menyuarakan,” jelasnya. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin