Fenomena Konsumerisme dalam Kehidupan Sosial

Avatar photo

- Redaksi

Minggu, 3 November 2024 - 15:00 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu bentuk konsumersime, berbelanja, (Foto: Int)

Salah satu bentuk konsumersime, berbelanja, (Foto: Int)

Salah satu bentuk konsumersime, berbelanja, (Foto: Int)
Salah satu bentuk konsumersime, berbelanja, (Foto: Int)

PROFESI-UNM.COMKonsumerisme adalah paham atau ideologi yang mendorong individu atau kelompok untuk melakukan konsumsi barang dan jasa secara berlebihan, sering kali tanpa mempertimbangkan kebutuhan nyata. Konsep ini berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan modernisasi, menciptakan budaya yang mengutamakan kepemilikan barang sebagai simbol status dan kebahagiaan.

Konsumerisme dapat didefinisikan sebagai perilaku konsumsi yang berorientasi pada pemenuhan keinginan daripada kebutuhan. Dalam banyak kasus, pembelian dilakukan untuk mendapatkan kepuasan emosional atau sosial, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gaya hidup, citra diri, dan pengaruh media.

Baca Juga Berita :  Tips Belanja Online Aman dan Hemat

Konsep konsumerisme mulai muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada tahun 1930-an, dengan meningkatnya kapasitas produksi dan pemasaran, konsumerisme mulai dipandang sebagai fenomena pemborosan massal. Beberapa pemikir seperti Thorstein Veblen dan John F. Kennedy telah membahas dampak konsumerisme terhadap masyarakat, menyoroti bagaimana perilaku ini dapat merugikan individu dan komunitas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapaun ciri-ciri konsumerisme dapat dikenali melalui beberapa perilaku berikut:

  1. Pembelian Berlebihan: Individu cenderung membeli barang tanpa mempertimbangkan kebutuhan.
  2. Fokus pada Status: Barang-barang mewah dianggap sebagai simbol status sosial.
  3. Pengaruh Media: Gaya hidup konsumerisme sering kali dipicu oleh iklan dan promosi di media sosial.
  4. Kecenderungan Meniru: Banyak orang mengikuti tren yang ditetapkan oleh selebriti atau influencer.
Baca Juga Berita :  7 Kebiasaan Kecil yang Bisa Bikin Hari Kamu Lebih Produktif

Konsumerisme adalah fenomena kompleks yang mencerminkan perubahan dalam cara masyarakat memandang barang dan jasa. Meskipun dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, perilaku konsumtif yang berlebihan juga dapat menyebabkan dampak negatif bagi individu dan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menyadari dampak dari perilaku konsumsi mereka dan berusaha untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan. (*)

*Reporter: Sunan Jaya

Berita Terkait

Tips Bertahan Buat Anak Introvert
Overthinking Skripsi, Ketika Deadline Jadi Momok
Nongkrong? Ajang Healing atau Penguras Uang?
Rebahan Berkualitas: Gaya Istirahat Mahasiswa Masa Kini
Hustle Culture: Saat Sibuk Jadi Simbol Kesuksesan Mahasiswa
Tips Bangun Personal Branding di Platform Instagram
Simak Tips Ini Agar Jadi Pemimpin yang Mampu Manfaatkan SDM
Tips Pilih Ice Breaking yang Dapat Cairkan Suasana Forum Presentasi
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:28 WITA

Tips Bertahan Buat Anak Introvert

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:24 WITA

Overthinking Skripsi, Ketika Deadline Jadi Momok

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:18 WITA

Nongkrong? Ajang Healing atau Penguras Uang?

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:13 WITA

Rebahan Berkualitas: Gaya Istirahat Mahasiswa Masa Kini

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:07 WITA

Hustle Culture: Saat Sibuk Jadi Simbol Kesuksesan Mahasiswa

Berita Terbaru

Ilustrasi Seseorang Kelelahan Akibat Begadang, (Foto: AI.)

wiki

Tidur Dikorbankan, Kesehatan Dipertaruhkan

Rabu, 16 Jul 2025 - 20:28 WITA

Potret Wahyu Hidayat, mahasiswa PPG Prajabatan UNM, (Foto: Ist.)

Opini

[Opini] Tahun Ajaran Baru, Ketimpangan Lama

Rabu, 16 Jul 2025 - 19:41 WITA