PROFESI-UNM.COM – Sosialisasi yang digelar mahasiswa UNM sekaligus menjabat sebagai Duta Bahasa Sulselbar mengungkap duta bahasa sebagai representasi dalam berbahasa dan dapat dijadikan acuan dalam berbahasa yang baik dan benar. Hal ini diungkap saat menggelar sosialisasi di Fakultas Psikologi (Fpsi). Jumat, (19/5).

Nurul Alwiah, Terbaik I Duta Bahasa Sulselbar 2022 menuturkan bahwa duta bahasa adalah representasi atau seseorang yang dapat dijadikan contoh dalam berbahasa. Duta bahasa juga memiliki tanggung jawab untuk membudayakan trigatra bangun bahasa, dalam hal ini “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan Kuasai Bahasa Asing”.

“Duta bahasa sebagai representasi atau seseorang yang bisa dijadikan contoh dalam berbahasa,” ungkapnya.

Mahasiswa Psikologi ini juga memberi penguatan agar tidak lengah atau menyerah ketika calon finalis duta bahasa tidak menguasai satu bidang/bahasa sebab banyak hal yang perlu ditonjolkan untuk lebih maju.

“Jika hanya ada 1 kelemahan maka masih ada ada 5 hal baik yang perlu ditonjolkan,” ungkapnya.

Terakhir, mahasiswa yang akrab disapa Nunu ini mengungkap bahwa bergabung bersama duta bahasa bisa menambah banyak pengalaman, salah satunya mampu merevitalisasi bahasa daerah dan kegiatan-kegiatan pemberdayaan bahasa lainnya.

“Banyak pengalaman, seperti contoh kalian merevitalisasi bahasa daerah dan akan merasa sangat rugi jika melewatkan setiap kegiatan duta bahasa itu sendiri,” tutupnya. (*)

Reporter: Nurul Mutmainna