PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar telah mendapatkan predikat akreditasi A sejak tahun 2017 lalu. Namun merayakan Dies Natalis ke-61 tahun ini, UNM tampaknya masih belum berhasil menyabet akreditasi unggul. Kampus orange tersebut harus puas dengan memperpanjang akreditasi A hingga tahun 2027 mendatang.
Pada upacara peringatan Dies Natalis ke-61, Rektor UNM, Husain Syam mengatakan masih terus melakukan berbagai persiapan dalam penyusunan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) untuk menjadikan UNM sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan akreditasi unggul.
“Akreditasi A sudah diperpanjang sejak bulan Mei kemarin, dan sementara ini melakukan persiapan untuk memperoleh akreditas unggul,” jelasnya.
Meskipun akreditasi kampus belum menunjukkan perubahan, peningkatan akreditasi justru datang dari berbagai program studi (prodi), diantaranya Pendidikan Kimia, Biologi Sains, dan Geografi yang berhasil meraih akreditas internasional. Selain itu, prodi yang terakreditasi A dan unggul juga bertambah sebanyak empat di tahun 2022 ini. Sehingga saat ini, prodi akreditasi A mencapai 42 dan sebanyak sembilan prodi ber-akreditasi unggul.
Husain mengungkapkan peningkatan tersebut disebabkan karena terdapat kebijakan insentif. Ia juga menyebut akreditasi mampu memberikan penghargaan dan kehormatan bagi sivitas akademika.
“ Kesuksesan peningkatan jumlah perolehan akreditasi A dan Unggul ini karena ada kebijakan insentif bagi prodi yang sedang proses. Akreditasi institusi dan prodi ini menjadi marwah yang memberi kehormatan kepada pimpinan, dosen, pegawai, mahasiswa, dan utamanya alumni,” ungkapnya.
Menuju perguruan tinggi unggul, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi aspek yang potensial. SDM yang berkualitas memberikan kontribusi besar bagi kemajuan perguruan tinggi. Karenanya, terdapat beberapa kebijakan rektor yang diambil untuk pengembangan SDM, di antaranya peningkatan kualifikasi dosen dan pegawai, akselerasi kenaikan pangkat/jabatan fungsional, fasilitasi pemerolehan sertifikat pendidik dan keahlian, serta fasilitasi dosen/pegawai untuk mengabdi pada lembaga di luar kampus.
Husain menyebutkan akselerasi kenaikan jabatan fungsional dosen, khususnya jabatan fungsional guru besar menjadi perhatian khusus. Hal ini dikarenakan kebijakan peningkatan kualifikasi dosen dan pegawai menjadi program penting dalam periode kepemimpinannya.
“Saya melakukan banyak komunikasi, fasilitasi, motivasi, dan inspirasi dalam proses percepatan pengangkatan jabatan fungsional guru besar dosen UNM. Pendidikan lanjut bagi dosen dan pegawai adalah program penting saya pada kepemimpinan sebagai rektor”, ucapnya.
Sementara itu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi beban kerja dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Di tahun ini, UNM kembali menempati peringkat 1 perguruan tinggi penerima pendanaan pengabdian kepada masyarakat untuk skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS). Total sebanyak 561 judul penelitian oleh dosen UNM pada tahun 2022. Tak hanya dosen, mahasiswa juga ikut menorehkan banyak prestasi tahun ini. Terhitung ada 12 prestasi internasional, 110 prestasi nasional, dan 35 prestasi di tingkat provinsi atau wilayah.
UNM juga masih terus mendukung dan berupaya mengoptimalkan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) setelah tahun lalu berhasil meraih penghargaan kampus terbaik program MBKM pada ajang Dikti Award 2021, kategori pengiriman dan penerimaan terbanyak program pertukaran mahasiswa.
Diakhir laporan tahunannya, Professor bidang Agricultural Technological Science tersebut berharap sivitas akdemika UNM tetap mendukung dan bekerja sama mewujudkan program kerja yang dicetuskan., bersinergi dan bersungguh-sungguh demi kemajuan UNM.
“Saya harap semuanya tetap bersemangat untuk bekerja sama dalam merealisasikan program kerja. Para wakil rector, pimpinan fakultas, lembaga, kepala biro, dosen, pegawai, dan semuanya bergandeng tangan dan bahu-membahu dalam mewujudkan kemajuan UNM yang kita cintai,” harapnya. (*)
*Reporter: Andi Gusmaniar Irnawati