PROFESI-UNM.COM – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Menengah (DJMTM). Diklat ini digelar secara daring melalui media google meets sejak pukul 10.00 hingga 12.00, Senin (29/6).
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh M. Sauky Maulana selaku Pimpinan Umum LPM Profesi dan dilanjutkan dengan penerimaan materi pertama oleh Asri Ismail, selaku Dewan Pembina LPM Profesi dan sekaligus dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Dalam pembawaan materi berjudul Analisis Framing, Asri Ismali mengatakan bahwa reporter harus bisa memilih dalam mengambil framing positif atau framing negatif pada bingkai berita yang sesuai dengan isu peristiwanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Misalnya mengenai isu 5000 jiwa penduduk Makassar terjangkit Covid-19. Apakah reporter akan memilih ingin memberitakan solusinya seperti adanya betadine berpeluang menyelamatkan 4000 jiwa (framing positif) atau dampak dan efek betadine dapat membuat ketergantungan obat-obatkan sehingga dapat membahayakan nyawa (framing negatif),” jelasnya.
Secara psikologis, lanjutnya framing lebih menekankan pada cara seseorang memproses informasi dalam dirinya atau dengan kata lain bagaimana individu secara kognitif menafsiran suatu peristiwa dalam cara pandang tertentu. (*)
*Reporter : Fitria Indah Saraswati/Editor: Andi Dela Irmawati