PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi menetapkan Fajri Arifin sebagai ketua baru periode 2025–2026 dalam Musyawarah Mahasiswa (MusMah) yang digelar di Villa Fira, Malino, pada 30–31 Mei hingga 1 Juni 2025.
Selama dua hari pertama, kegiatan difokuskan pada pembacaan dan evaluasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengurus sebelumnya. Puncaknya terjadi pada 1 Juni, saat forum memilih Fajri sebagai ketua baru melalui proses pemilihan terbuka.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam wawancara, Fajri menyampaikan rasa syukur dan harunya atas amanah yang dipercayakan kepadanya.
“Saya bisa sampai di posisi ini bukan karena saya hebat, tapi karena kepercayaan teman-teman mahasiswa Pendidikan IPS. Itu hal yang sangat saya syukuri dan menjadi motivasi besar bagi saya,” ujarnya.
Fajri menegaskan bahwa keputusannya maju sebagai calon ketua tidak didorong oleh ambisi pribadi, melainkan tanggung jawab moral terhadap himpunan yang telah menjadi rumah keduanya selama berproses di kampus.
“Dari awal ini bukan soal ambisi, tapi rasa memiliki. Saya masih ingin berkontribusi lebih untuk himpunan tercinta ini,” tambahnya.
Terkait pelantikan, Fajri menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu penyusunan struktur lengkap kepengurusan dan penerbitan Surat Keputusan (SK) dari Ketua Prodi Pendidikan IPS. Ia menargetkan langkah awal setelah pelantikan adalah melaksanakan Musyawarah Kerja (Musker) sebagai forum pembahasan program kerja.
“Kami ingin libatkan seluruh masyarakat HMPS dalam Musker. Agar program kerja yang kami jalankan nanti benar-benar berasal dari aspirasi bersama, bukan hanya keputusan pengurus inti,” ucapnya.
Fajri mengusung visi menjadikan HMPS Pendidikan IPS sebagai ruang yang inklusif, progresif, dan kolaboratif. Menurutnya, himpunan harus menjadi tempat tumbuh bagi mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap kondisi sosial.
Fajri tidak menutup mata terhadap tantangan yang akan ia hadapi, terutama soal menjaga kekompakan antar angkatan dan mengelola waktu di tengah kesibukan masing-masing pengurus.
“Tantangan terbesarnya adalah menyatukan angkatan 2023 dan 2024 dalam satu kerja kolektif. Program kerja yang hebat tidak akan berjalan kalau kita tidak solid. Maka saya ingin setiap suara dihargai, setiap langkah didukung, dan setiap hati dirangkul,” tegasnya.
Di akhir wawancara, Fajri berharap HMPS Pendidikan IPS tidak hanya menjadi organisasi formal, tetapi juga ruang yang terbuka bagi semua mahasiswa untuk berkembang, berproses, dan merasa dihargai.
“Saya ingin himpunan ini jadi rumah bagi kita semua. Tempat di mana kita bertumbuh, saling menguatkan, dan menjaga nilai kekeluargaan. Mari kita lanjutkan warisan solidaritas dari para senior kita, dan membangun himpunan yang hangat, solid, dan bermakna,” pungkasnya.(*)
*Reporter: Nurul Aenun Mardia