PROFESI-UNM.COM – Suasana haru menyelimuti prosesi wisuda Program Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Makassar (UNM) periode Mei 2025, ketika Rektor UNM, Karta Jayadi menyampaikan kabar duka atas wafatnya Kepala Lembaga Penjaminan Mutu, Arsad Bahri. Kabar duka tersebut langsung Rektor sampaikan dalam pidato wisuda yang bacakan di hadapan ribuan peserta dan tamu undangan.
Dalam pidatonya, Rektor UNM mengawali sambutan dengan ajakan untuk mendoakan almarhum. Ia mengatakan, kepergian Asad Bahri menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya, beliau tidak dapat hadir secara langsung dalam prosesi wisuda. Hal ini ia sampaikan pada acara wisuda yang berlangsung di Pelataran Menara Pinisi, Rabu (21/5).
“Untuk pertama pada wisuda kali ini, beliau tidak sempat hadir di hadapan kita. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, lebih menyayangi almarhum. Surat Al-Fatihah kita kirimkan,” ujar Rektor dengan suara bergetar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rektor UNM Ajak Lulusan PPG Jadi Pemantik Inovasi Pendidikan
Ajak Renungkan Siklus Hidup
Dalam sambutannya, Rektor UNM tidak hanya mengajak hadirin untuk mendoakan, tetapi juga mengajak untuk merenungkan siklus kehidupan yang dialami oleh setiap manusia. Ia mengingatkan bahwa jabatan dan gelar pada akhirnya akan ditinggalkan, dan yang paling utama adalah pengabdian serta amal yang membekas.
“Kalau ada orang yang meninggalkan jabatan, pasti ada juga. Siklus hidup ini memang kita harus terima. Hanya orang yang beragama yang mampu mencamkan itu, bahwa ini bagian dari kehidupan, bagian dari cobaan yang harus kita taklukkan dengan cara-cara yang benar,” ungkap Rektor.
Ia juga menekankan bahwa wafatnya seorang tokoh akademik seperti Asad Bahri seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh guru profesional yang diwisuda hari ini untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan di Indonesia.
“Karena sesungguhnya hanya pengabdian yang tulus dan ikhlaslah yang akan membekas dalam kehidupan masyarakat. Sisanya hanya akan menjadi bagian dari formalitas,” tutur Rektor menutup bagian reflektif pidatonya.
wisuda PPG kali ini sebanyak 12.290 peserta dari berbagai penjuru Nusantara. Meskipun terlaksna secara daring dan luring terbatas, suasana haru dan semangat pengabdian terasa kuat, terlebih dengan penyampaian kabar duka tersebut.
Sebagai penghormatan terakhir, seluruh hadirin memanjatkan doa dan mengirimkan Al-Fatihah untuk almarhum. Kepergian Asad Bahri meninggalkan kesan mendalam bagi Universitas Negeri Makassar dan dunia pendidikan Indonesia. (*)
*Reporter: Firmansyah