
PROFESI-UNM.COM – Komunitas Mahasiswa Disabilitas (KMD) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali tampil di kegiatan TalkPotret mahasiswa disabilitas UNM saat tampil di kegiatan Talk Show Spring Festival (Foto: ist.)show bersama Sanggar Seni Disabilitas Sipakatau di Phinisi Point Mall, Minggu (28/1).
Kegiatan tersebut diawali dengan tari padduppa oleh teman tuli dan netra. Kemudian teman netra Jodi dan Nurul menyanyi sembari teman tuli fashion show. Selanjutnya, mereka kembali menari bersama dengan menggunakan properti kain batik yang mereka buat saat pelatihan batik bersama Hasnawati dosen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM. Sesi terakhir adalah puisi isyarat yang dibawakan oleh teman tuli.
Adapun teman difabel yang tampil dalam kegiatan tersebut, yakni teman tuli Yuni dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Khusnul dan Laila dari Fakultas Ilmur Pendidikan (FIP). Berikutnya, teman netra ada Jodi dari FSD dan Nurul dari FIP.
Selain itu, Amira Aminanty sebagai Juru bahasa isyarat (JBI) yang merupakan dosen Fakultas Psikologi UNM, Muhammad Fathurrahman Sur’an sebagai Volunteer yang membantu mempersiapkan penampilan hingga akhir pementasan. Selanjutnya siswa yang berasal dari berbagai SLB di Makassar, yakni Siska, Uya, Zahra, Fadilah, Qalila, Hani, Nurul, Ilham, Naufal, Ayub, Bintang, Fahrul dan Fahril.
“Kali ini puisi isyarat yang ditampilkan berbeda dari biasanya sebab tanpa ada terjemahan dari JBI sehingga para penonton bisa merasakan isyarat dan mencoba menerjemahkan sendiri apa arti dari puisi isyarat dari teman tuli. Jadi setelah itu minat penonton untuk belajar bahasa isyarat makin bertambah,” sebut Selfiana Saenal sebagai dosen pendamping KMD.
Dosen FSD tersebut juga mengatakan penampilan tersebut berbeda dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan ada kolaborasi teman tuli dan netra menari dalam satu panggung.
“Jadi hal tersebut memperlihatkan semua orang bisa untuk menari,” tambahnya.
Terakhir, Ia berharap agar semakin banyak kesempatan teman-teman Disabilitas menunjukkan bakat dan minat mereka. Hal ini dilakukan supaya mereka bisa semakin percaya diri.
“Semoga setelah menonton penampilan dari Sanggar Seni Disabilitas Sipakatau, masyarakat hingga pemerintah teredukasi bahwa kini saatnya berkolaborasi, memberikan kesempatan yang sama untuk semua tak terkecuali teman-teman disabilitas,” harapnya. (*)
*Reporter: Iyasnur Eynil