PROFESI-UNM.COM – Lembaga Kemahasiswaan (LK) se-UNM kembali menggelar aksi dengan tuntutan pemotongan UKT secara general untuk mahasiswa. Di setiap aksinya, massa aksi selalu menuntut agar pimpinan UNM bisa mentransparansikan anggarannya. Namun hingga saat ini, pimpinan kampus belum pernah memberikan transparansi anggaran tersebut, Selasa, (30/6).
Salah satu massa aksi dalam orasinya mengatakan pimpinan kampus seakan menutupi transparansi anggaran. Bahkan menurutnya, pimpinan kampus telah berjanji akan memberi transparansi sejak bulan ramadhan.
“Di bulan ramadhan pimpinan kampus berjanji akan mentransparansikan anggaran biaya kuliah tunggal tapi sampai saat ini pimpinan tidak pernah memperlihatkan,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adanya indikasi penutupan transparansi anggaran tentu menjadi stigma buruk bagi mahasiswa. Bahkan, Ia menganggap bisa saja terjadi penyelewengan dana di dalamnya.
“Artinya ada indikasi penyelewengan dana di UNM itu terbukti. Jika sampai hari ini transparansi anggaran tak kunjung diberikan, mahasiswa UNM bisa mengatakan ada indikasi penyelewengan anggaran kawan-kawan,” anggapnya.
Lanjut, Mensospol BEM UNM, Risal Apandi juga sangat menyayangkan pimpinan kampus yang sampai saat ini enggan memberikan transparansi anggaran. Menurutnya, pimpinan kampus tidak menjalankan UU Nomor 14 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Pimpinan kampus sampai saat ini tidak menjalankan amanah UU Nomor 14 tentang keterbukaan informasi publik, buktinya sampai saat ini mereka masih tidak memberikan data tersebut,” bebernya.(*)
*Reporter: Muh. Sauki Maulana