Mahasiswa dan Kemendikbud RI Gelar Audensi Terbuka Secara Daring

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 6 Juni 2020 - 13:26 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Indonesia mengungkapkan kerasahannya terkait dampak pandemi COVID-19 pada sektor pendidikan dasar dan menengah bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia lewat video audiensi terbuka via daring, Sabtu, (6/6).

Revordiansyah, mahasiswa dari Universitas Jambi, menyampaikan poin-poin tuntutan para mahasiswa terkait pendidikan dasar dan menengah dalam 4 poin tutuntan.

Tuntutan pertama yakni merevisi Perpu No. 1 tahun 2020 yang membatalkan penggunaan dana abadi pendidikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sangat menyayangkan terkait keputusan ini, padahal masih banyak dana lainnya yang seharusnya dipotong seperti dana transportasi yang seharusnya digunakan pada keadaan seperti ini dibanding dana abadi pendidikan,” jelasnya.

Baca Juga :  Program Studi Gizi Gelar Seminar Nasional dan Kuliah Umum Gizi

Tuntutan kedua berkaitan agar pemerintah membayar gaji 51 ribu guru honorer yang lulus PPPK pada pengumunan kemarin, “Kami menuntut pemerintah untuk segera mengeluarkan pepres terkait ini,” tegasnya.

Pada tuntutan ketiga, Ia menjelaskan bahwa mahasiswa menuntut agar landasan filosfi pendidikan dalam memperjelas arah pendidikan sesuai dengan janji Menteri Pendidikan dan Kebudayaan segera dibuat.

“Seperti yang kita ketahui, setiap pergantian menteri pendidikan biasanya terjadi perubahan pada system atau arah pendidikan, kami berharap menteri pendidikan segera memperjelas harl tersebut sesuai dengan janji yang pernah ia katakana,” ucapnya.

Poin tuntutan keempat terkait dengan keresahan mahasiswa tentang pembelajaran jarak jauh. Mereka berharap pemerintah untuk membuat kurikulum darurat pelaksanaan pendidikan ditengah pandemi ini.

Baca Juga :  Ramadan, UKM Kopma UNM Galang Donasi untuk Panti Asuhan

“Kami berharap pemerintah memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik bahwa kegiatan belajar bukan hanya terkait knowledge tapi juga value yang didapatkan,” harap Revor.

Danial, Revordiansyah serta beberapa mahasiswa lainnya juga menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sendiri, tapi mereka tetap berharap agar kegiatan diskusi tidak hanya berujung pada perencanaan saja tapi pada keputusan kejelasan pada penerapan pendidikan kedepannya.

*Reporter : Annisa Maharani Masrurah
Editor: Dewan Ghiyats Yan Galistan

Berita Terkait

Lima Jurnalis Catatan Kaki Ditangkap Polisi Usai Liput Aksi Soal Pelecehan Seksual, Dua Masih Ditahan
Selebgram Makassar Anggu Batary Hadiri Creativepreneur Vol 5.1
Belajar Dasar Website Bersama Coconut Computer Club
Program Studi PBI UINAM Gelar Seminar Nasional
Tim PKM-K Unhas Luncurkan Produk Simover Pembersih Noda dan Kerak
Moksa Bahas Ideologi Patriarki lewat Talkshow
Rangkaian Festival EmpowerHer, Moksa Adakan Kelas Bahasa Isyarat dan Kelas Merajut Gratis
Rayakan International Woman’s Day, Moksa Gelar Festival EmpowerHer
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 22:20 WITA

Lima Jurnalis Catatan Kaki Ditangkap Polisi Usai Liput Aksi Soal Pelecehan Seksual, Dua Masih Ditahan

Senin, 14 Oktober 2024 - 07:59 WITA

Selebgram Makassar Anggu Batary Hadiri Creativepreneur Vol 5.1

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 14:16 WITA

Belajar Dasar Website Bersama Coconut Computer Club

Jumat, 5 Juli 2024 - 11:38 WITA

Program Studi PBI UINAM Gelar Seminar Nasional

Rabu, 3 Juli 2024 - 01:25 WITA

Tim PKM-K Unhas Luncurkan Produk Simover Pembersih Noda dan Kerak

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA