
PROFESI-UNM.COM – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Bimbingan Konseling dan Disabilitas (LBK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Talkshow yang membahas tantangan kesehatan mental di era digital. Acara ini berlangsung di Ballroom Teater lantai dua Menara Phinisi UNM, Minggu (8/12).
Mengangkat tema “Kesehatan Mental di Era Artificial Intelligence (AI) Harapan Baru Atau Beban Digital” yang menghadirkan pemateri-pemateri dengan pengalaman yang hebat.
Romario, salah satu pemateri menjelaskan bahwa Artificial Intellegence (AI) sebagai peniru kemampuan manusia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi, definisi Artificial Intelligence ialah teknologi yang meniru kemampuan manusia untuk membuat keputusan dan tindakan yang rasional, seperti pemrosesan text, search engine, machine translation, google, voice note dan lain-lain” jelasnya.
Lanjutnya, Romario mengatakan bahwa infrastruktur yang memadai itu adalah dasar dari Artificial Intelligence.
“Nah, jadi sebenarnya kecerdasan Artificial Intelligence ini, yang paling mendasar itu adalah infrastruktur yang dibangun, jika di kementerian itu, ada internet dengan sensor, kemudian server high performance, jadi dasar dulu, tidak muncul begitu saja”, katanya.
Ia menambahkan, Artificial Intelligence juga bisa menjadi pemantau fisiologis dan perilaku kegiatan kita.
“AI juga bisa menjadi pemantau fisiologis dan perilaku, jadi AI juga bisa melihat perubahan aktivitas fisik teman-teman, jadi berdasarkan AI ini kita bisa mendeteksi bahwa sang anak mengalami kecemasan berlebihan”, tambahnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa Artificial Intelligence juga memiliki beberapa tantangan dalam penggunaannya.
“AI juga memiliki beberapa tantangan, dimulai dari keamanan privasi, perlindungan data, masalah etika dan bias, sehingga ini menjadi hal yang masih kami coba untuk tanggulangi, dan menjadi tantangan teman-teman sekalian”, ujarnya. (*)
Reporter: Muhammad Nasruddin/Editor: Angnis Arimayanti