PROFESI-UNM.COM – Satuan tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Negeri Makassar (UNM) adakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Salah satu perwakilan dari Tim Satgas PPKS UNM Ririn Nurfaathirany Heri mengungkapkan tiga dosa besar di perguruan tinggi yaitu Intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual yang sedang menjadi perhatian khusus pemerintah.
“Secara umum, tiga dosa besar di Perguruan Tinggi yang sedang menjadi perhatian dari pemerintah serta kita sebagai civitas akademika adalah intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ririn mengatakan peningkatan kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi menjadi alasan satgas PPKS UNM diadakan. Sehingga tim ini dibentuk khusus untuk menangani kekerasan seksual di perguruan tinggi.
“Jadi satgas PPKS ini fokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual mengingat sangat meningkatnya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi secara nasional, sehingga dianggap perlu dan urgen untuk mengadakan satuan khusus yang menangani kekerasan seksual di perguruan tinggi,” ucapnya.
Sosialisasi ini dirangkaikan dengan penandatanganan pakta integritas. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Teater, Lantai 12 Gedung Menara FMIPA UNM, Rabu (7/12).
Tim Satgas PPKS UNM terdiri atas tiga belas orang yang diisi oleh tiga unsur, yaitu dosen, pegawai dan mahasiswa. Pembentukan Satgas PPKS ini tentunya memiliki tugas pokok dan fungsi dari sisi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan Seksual ini diadakan selama 5 hari di fakultas yang berbeda-beda, yaitu:
1. Senin, 4 Desember: Fakultas Teknik dan Pascasarjana
2. Selasa, 5 Desember: Fakultas Bahasa dan Sastra, dan Fakultas Seni dan Desain
3. Rabu, 6 Desember: Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
4. Kamis, 7 Desember: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Psikologi
5. Jumat, 8 Desember: Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.(*)
*Reporter: Miftahuljannah Latief/Editor: A. Nur Ainun
