
Mengulas berbagai pertanyaan tak terjawab seputar persidangan Jessica Wongso, bertahun-tahun setelah kematian sahabatnya, Mirna Salihin.
Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso merupakan film dokumenter yang merangkum kronologi kasus pembunuhan kopi sianida yang menelan korban perempuan yakni Mirna Salihin dengan Jessica Wongso sebagai terdakwa tunggal pelaku pembunuhan. Film ini disutradarai oleh Rob Sixsmith yang merupakan pria asal Inggris dan sebelumnya telah menyutradarai film sejenis yakni film dokumenter “The Singapore Grip” yang ditayangkan di BBC pada tahun 2022.
Film ini diangkat dari kasus kriminal nyata yang sempat menjadi kasus sensasional di Indonesia pada tahun 2016 silam. Kasus ini menyita perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan dalam film dokumenter ini ditayangkan bagaimana masyarakat berbondong- bondong mengantri untuk masuk ruang persidangan Jessica Wongso.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keseluruhan film dokumenter ini mencakup tiga bagian besar dalam kasus pembunuhan kopi sianida. Bagian pertama membahas tentang kasus pembunuhan tersebut, bagian kedua membahas tentang persidangan Jessica Wongso dan bagian ketiga membahas tentang dampak kasus tersebut terhadap keluarga korban dan keluarga Jessica Wongso.
Pada bagian pertama film dokumenter ini disajikan rentetan kronologi kematian Mirna Salihin. Rentetan kronologi tersebut dijelaskan oleh beberapa sumber valid yakni keluarga dan para sahabat korban, saksi mata dan kuasa hukum terdakwa serta pihak kejaksaan yang menangani kasusnya di Pengadilan Negeri Pusat dan Jakarta Selatan tahun 2016 silam. Penjelasan awal mula kasus dalam film dokumenter ini berawal dari kesaksian Devi Siagian yang merupakan Manager Kafe Olivier dan didukung oleh penjelasan Rangga Saputro selaku Barista Kafe Olivier pada saat itu.
Kejadian detik-detik dimana Jessica memesan kopi dan Mirna yang mengalami kejang-kejang setelah meminum kopi terekam dalam CCTV Kafe Olivier. Timeline kejadian juga disajikan dalam film dokumenter Ice Cold. Adapun timeline tersebut dimulai dari pukul 15:30 WIB dimana Jessica tiba di Olivier dan keluar setelah dua menit. Kemudian pukul 16:14 WIB, Jessica masuk kembali ke Olivier dengan tas belanja. Pukul 16:18 WIB, Jessica memesan es kopi Vietnam, pesanan Mirna. Selanjutnya di pukul 16:24 WIB kopi disajikan kepada Jessica dan 52 menit kemudian di pukul 17:16, Mirna tiba dengan teman lainnya, Hanie. Tepat dipukul 17:18 WIB, Mirna meminum kopinya dan mengalami kejang-kejang setelahnya.
Rentetan kejadian detikdetik Mirna meninggal akibat keracunan menjadi bagian awal film dokumenter ini yang berkesinambungan dengan bagian persidangan Jessica Wongso. 15 Juni 2016 merupakan hari sidang perdana terdakwa Jessica Wongso terkait pembunuhan Mirna Salihin yang digelar di pengadilan negeri Jakarta Pusat. Proses persidangan yang disajikan dalam film dokumenter ini lengkap mulai dari awal penyidikan dan pemeriksaan saksi hingga akhir penetapan hukuman 20 tahun penjara bagi Jessica Wongso.
Persidangan Jessica Wongso menjadi atensi publik, setelah persidangan pertama dengan bukti dan penjelasan yang diungkap oleh Jaksa Penuntut Umum, publik kemudian mengkristalkan opininya bahwa Jessica sebagai pembunuh. Namun, kuasa hukum kasus tindak pidana Jessica, Otto Hasibuan juga piawai dalam menggeser opini publik dengan menawarkan terobosan pembuktian sebaliknya terkait pembelaan atas Jessica Wongso. Sehingga pada sidang ke-20, masyarakat semakin banyak yang beranggapan bahwa Jessica mungkin bukan pembunuhnya.
Sidang terakhir kasus pembunuhan Mirna Salihin berlangsung setelah empat bulan proses persidangan. Babak terakhir dalam kasus ini, terdakwa Jessica Wongso divonis oleh Majelis Hakim dengan pidana penjara 20 tahun untuk dakwaan tunggal dengan pasal 340, pembunuhan berencana.
Bagian akhir film Ice Cold, tim produksi menyatakan hanya mampu mengandalkan buku harian Jessica sebagai pelengkap film dokumenter dalam mengambil sudut pandang terdakwa tunggal kasus ini. Dalam buku hariannya, Jessica menjelaskan bagaimana kondisi dan trauma yang dirasakannya begitu buruk setelah di hakimi sebagai terdakwa tunggal dengan berbagai pernyataan kesaksian serta bukti yang diangkat.
Secara keseluruhan film dokumenter ini sangat menarik dan informatif. Film Ice Cold mengangkat dua sisi yakni dari korban dan segala rentetan bukti penyebab kematian dan juga sisi pelaku dengan segala kemungkinan yang ada. Film yang rilis pada 23 September 2023 ini menjadi pusat perhatian netizen belakangan ini dan menimbulkan perdebatan baru mengenai kasus kopi sianida. Beberapa orang percaya bahwa film ini menunjukkan bahwa Jessica Wongso mungkin tidak bersalah, sementara yang lain percaya bahwa film ini tidak mengubah fakta bahwa Jessica bersalah. (*)
*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Edisi 268 November 2023