PROFESI-UNM.COM– Mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan tahun 2017 dan 2018, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar seminar hasil studi lapangan. Acara ini berlangsung di Ballroom Lt. 2 Pinisi UNM, Senin (3/11).
Sebelumnya mereka telah melaksanakan studi lapangan di delapan situs sejarah yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, pada tanggal 5-10, November 2018 lalu. Kedelapan situs sejarah itu diantaranya, Pesantren Tebu Oren, Museum Manusia Purba Sangiran, Candi Perambanan, Keraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo, Candi Borobudur, Makam Ir. Soekarno, dan Situs Trowulan.
Ketua Panitia, Zainul Arifin mengatakan seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Studi Sejarah dan Wawasan Nusantara yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi upaya peningkatan ilmu dan wawasan sejarah mahasiswa. Selain itu kegiatan ini juga merupakan wadah untuk mempererat kekeluargaan diantara mahasiswa dan dosen Pendidikan Sejarah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan ini merupakan wadah untuk memaparkan hasil dari studi lapangan kami,” kata dia.
Zainul Arifin berharap, kegiatan praktik lapangan ini tetap dikembangkan sesuai dengan temanya ‘Sejarah Wawasan Nusantara’. ” Semoga tahun selanjutnya kegiatan seperti ini masih berlangsung,” harapnya.
Sementara itu Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, Rasyid Ridha mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya sebagai calon guru sejarah profesional, mahasiswa memang dituntut untuk mengenal berbagai macam situ sejarah. Hal ini agar pengetahuan yang di dapat di bangku perkuliahan bisa lebih dipahami.
“Hari ini saya bahagia menyaksikan kesuksesan anak-anakku menjalankan studi lapangan dan wawasan nusantaranya,” katanya.
*Reporter: Wahyu Riansyah