PROFESI-UNM.COM – Tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) proyek kemanusiaan, Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) adakan Terapi Film (Cinema Therapy). Kegiatan ini dilaksanakan di Sentra Wirajaya, Jl. A. P. Pettarani, Panakkukang, Makassar.
Terapi Film ini diadakan sebagai bentuk intervensi yang ditujukan kepada penerima manfaat dengan gejala isolasi sosial. Jenis terapi film yang dilakukan yaitu Evocative Cinema Therapy yang bertujuan untuk membantu untuk belajar tentang diri mereka sendiri dengan cara yang lebih mendalam. Terapi ini didasarkan pada cara individu menanggapi karakter dan adegan yang berbeda.
Adapun judul film yang diputar pada saat pelaksanaan terapi ialah “Gerobak Perdamaian” dengan durasi kurang lebih 10 menit. Film ini menceritakan tentang kisah Pak Baron yang terus berbuat baik bahkan kepada orang yang menganggapnya negatif. Pak Baron dalam film ini menghiraukan anggapan negatif orang sekitarnya sehingga ia tetap mau berbaur atau bersosialisasi dengan orang sekitarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Nur Iza Nahda, salah satu peserta Tim BKP menguraikan pesan penting yang terdapat di dalam film tersebut yaitu, kita sebagai manusia tidak bisa terus-terusan membuat orang lain untuk senang kepada kita.
“Kita tidak bisa membuat senang semua orang, tapi kita berusaha baik pada semua orang. Kita ubah agar semua orang bisa lebih mencintai sesama. Kita ubah semua orang untuk bisa berkumpul bersama bukan untuk membahas keburukan orang lain. Tapi untuk kebaikan dan perdamaian,” begitulah pesan penting yang ada di dalam film ini.
Setelah film diputarkan, Sulham selaku perawat di Sentra Wirajaya Makassar memberi kesempatan kepada setiap penerima manfaat untuk mengungkapkan pesan atau pelajaran yang didapatkan dari film yang telah diputar.
Salah satu penerima manfaat yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa film ini menyadarkan kita untuk tidak menyepelekan orang lain, karena kita semua sama.
“Film ini menyadarkan kita untuk terus berbuat baik dan tidak menyepelekan orang lain, karena kita semua sama dan semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” sebutnya.
Pesan yang terkandung dalam film ini mudah tersampaikan di penerima manfaat karena bahasa yang digunakan mudah dipahami bahkan terselip komedi atau adegan lucu dalam film tersebut. Kegiatan ini ditutup dengan pemberian hadiah snack kepada penerima manfaat sebagai bentuk perhatian dan memotivasi mereka untuk terus bersemangat menjalani hari-harinya. (*)
*Reporter: Resky Nurhalizah