
PROFESI.UNM-COM – Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (WR 2) Karta Jayadi memberikan tanggapan terhadap Isu turunan yang dibawakan oleh demonstran, berupa transparansi Biaya Kuliah Tunggal (BKT), Transparansi pengelolaan keuangan, serta fasilitas Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di kampus yang tidak memadai. Ia menyebut memang ada ketimpangan antara mahasiswa dengan sarana dan prasarana yang ada.
“Memang ada ketimpangan dalam sarana dan Prasarana, Kami akui itu,” jelasnya.
Pria asal Sulawesi Barat ini melanjutkan, namun ketimpangan yang terjadi tidak serta merta dibiarkan begitu saja namun, fasilitas-fasilitas yang lebih urgent akan diutamakan pendanaannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tapi kami tidak tinggal diam, yang pantas kami prioritaskan kami duluankan, karena dana kami juga terbatas” jelasnya kembali
Karta Sapaan akrabnya memberikan dua contoh gedung yang seharusnya dibangun begitu mewah namun harus berhenti pembangunannya akibat dana yang tidak mencukupi. Hal ini merupakan fakta dilapangan yang menjadi momok utama dalam pekerjaan rumah UNM itu sendiri.
“Anda lihat dua gedung yang begitu mewah mangkrak itu karena penganggaran yang tidak bisa di bebankan kepada pemerintah,” tuturnya.
Disisi lain, Ia mengucapkan terima kasih Kepada massa aksi aliansi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) bersatu, atas masukan yang diberikan dalam dialog terbuka yang diadakan di Pelataran Menara Pinisi, Selasa ( 26/9).
“Terima kasih atas seluruh masukannya dan kehadirannya di tempat yang amat terhormat ini,” pungkasnya.(*)
*Reporter: A. Nur Ainun