
PROFESI-UNM.COM – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengabdian kepada Masyarakat dan Pembelajaran Lapangan (PPL) Angkatan XXVIII Universitas Negeri Makassar (UNM) di Posko MTS Al-Ishlah, Baitang, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, telah sukses menggelar program kerja kecamatan yang bertajuk seminar tanggap bencana.
Seminar ini mengangkat tema “Membangun Peran Masyarakat yang Sigap dan Tanggap dalam Mitigasi Bencana Alam” dan mendapat narasumber langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, yang disampaikan oleh Pieth Samson. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 11 desa dan 1 kelurahan, serta tokoh masyarakat di Kecamatan Aralle.
Kepala Kecamatan Aralle, Rahmat sangat mengapresiasi kegiatan ini. Beliau menyatakan bahwa kegiatan ini sangat tepat dilaksanakan mengingat daerah ini rentan terhadap bencana alam.
“memang tepat sekali kegiatan ini dilaksanakan karena memang daerah ini sangat rawan dengan bencana alam seperti gempa dan tanah longsor yang baru-baru ini telah terjadi beberapa hari lalu,” ungkapnya
Selain itu, observasi dari para mahasiswa KKN juga mengonfirmasi bahwa selama KKN berlangsung, telah terjadi beberapa kejadian tanah longsor di beberapa titik.
Para mahasiswa KKN-PPL UNM yang terlibat sepakat bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan peran aktif dalam mengurangi risiko bencana alam.
Gilang Ramadan selaku Koordinator menyebut Seminar ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam di masa mendatang.
“Tujuan dari seminar ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap waspada serta membangun peran masyarakat yanh sigap dan tanggap dalam mitigasi bencana,” ucapnya.
Terakhir, mahasiswa Fakultas Teknik tersebut menyebut kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana alam serta memperkuat kolaborasi antara universitas, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya perlindungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah tersebut.
“diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana alam serta memperkuat kolaborasi,” tutupnya. (*)
*Reporter: Dwi Putri