PROFESI-UNM.COM – Hary Irawan, Jurnalis Televisi Republik Indonesia (TVRI) membeberkan 10 tips menjadi Jurnalis, kepada Peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN). PJTLN yang digelar oleh Pers Mahasiswa Kreatif Universitas Negeri Medan ini, berlangsung sejak Hari Rabu Hingga Minggu, (23-28/4).
Pada kesempatan itu, Hary membagikan pengalamannya selama berkiprah dalam dunia kejurnalistikan termasuk bagaimana ia menjalani berbagai profesinya mulai dari news anchor hingga Video Jurnalis (VJ), dalam materi Videografi.
Profesi Video Jurnalis merupakan perpaduan antara tiga profesi sekaligus, yakni Reporter, Cameraman, dan Editor dimana ia menjadi pelaku tunggal dalam ketiga pekerjaan tersebut. Seorang Video Jurnalis harus memiliki kemampuan handal dalam menulis naskah berita, menggunakan kamera untuk pengambilan cuplikan gambar peristiwa, serta melakukan penyuntingan video sebelum disiarkan menjadi berita yang utuh. Wah. keren nggak tuh.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut beberapa kiat-kiat yang disampaikan untuk menjadi seorang Video Jurnalis:
- It’s all about relationship
Pria asal Medan ini mengatakan bahwa semua keberhasilan yang kita dapat adalah salah satunya dari hubungan baik. Ketika kita ditugaskan dan bekerja sendiri di luar sana dan hasil pekerjaan kita akan dikirim ke newsroomdan orang lain akan membantu story kita dinewsroom, tentulah jika kita mempunyai hubungan baik maka pekerjaan kita akan menjadi ringan. Ia menambahkan bahwa sarana telepon selular sangat membantu kita untuk berkomunikasi dari jarak jauh.
“Sebaiknya kumpulkan lagi kontak kontak lama yang berhubungan dengan penugasan kita itu akan sangat membantu,” imbaunya. - Does social networking work?
Networking sangat penting kata Hary. Berbicara pada wartawan lokal membawa manfaat yang sama besarnya dengan browsing media sosial. Tapi dari pengalaman meliput ditempat yang asing banyak informasi justru datang dari orang yang melihat langsung apa yang sudah terjadi. - Don’t rely on video alone
Dalam melaporkanstoryada banyak sumber, bukan hanya liputan kita saja tapi ada Newswire,ada foto dan grafik, bahkan screen capturedari media sosialpun bisa. “Apapun dapat dijadikan bahan untuk menyampaikan story,” pungkasnya. - Be a specialist
Sebagai alasan yang baik untuk membuat story secara umum tentunya kita meningkatkan kemampuan kita dalam filming,editing dan script writing.Tapi sebaiknya kita fokus pada kemapuan kita, apakah picturedstory tellingataukahnarrated story telling. - Go and Live somewhere remote
Persaingan media TV dalam melaporkan suatu peristiwa. Datang dan mendekat dengan sumber berita. Semakin jauh dan semakin sulit dijangkau maka akan semakin sedikit jurnalis bisa menjangkaunya. - Be the First
Hary berpesan agar kita selalu menjadi orang yang pertama dalam melaporkan sesuatu, walau kita tiba di lokasi bukan menjadi orang yang pertama namun setiap story kita menyajikan laporan terbaru.
“Misalnya angin topan hayan di Tacloban Leyte Filipina, walau tiba setelah sehari terjadi bencana, tapi storymengangkat angle tentang antrian panjang di bandara bisa menjadi story pertama yang disampaikan kepada pemirsa,” katanya. - Shoot actuality
Aktual berarti apa yang terjadi di depan kita, karena akan menarik perhatianviewersmaupun editor di newsroom. Gambar kejadian sesungguhnya jauh lebih menarik dari pada seorang saksi atau reporter menceritakan peristiwa itu kembali menurut Hary. - Equipment matters (but not that much)
Peralatan yang digunakan hendaklah disesuaikan dengan tugas yang diberikan. Jarak lokasi & waktu, serta kendala akan mempengaruhi jenis peralatan yang akan dipakai. - You’re not just a cameraman ; you’re an producer, audio engineer, etc
Sebagai VJ bukan berarti sebagai cameraman saja, tetapi juga sebagai produser, tehnical director, script writermaupun video editor. Berpikir secara komprehensif dan menyeluruh untuk menghasilkan sebuahstoryyang baik. - Tetap gigih Tak hanya berbagi pengalaman, dia juga turut langsung memberikan arahan kepada peserta PJTLN pada saat simulasi peliputan di Lapangan Merdeka Kota Medan, Jumat (26/4).(*)
*Reporter: St. Reski Amalia