[Opini] Mahasiswa Baru  Digaris Tengah

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 3 September 2018 - 23:30 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Besse Mapparimeng A.Lauce. (Foto: Ist)

PROFESI-UNM.COM – Tahun ajaran baru telah menyapa yang artinya kampus kedatangan  penghuni baru menggantikan mahasiswa yang telah habis masa kontraknya di kampus. Berbeda dengan yang telah usai di kampus penghuni baru ini umumnya masih sangat asing dengan suasana kampus dikarenakan mereka baru saja meninggalkan masa SMAnya dikampung

Mayoritas mahasiwa baru berasal dari tanah rantauan dengan membawa harapan orang tua dan sanak keluarga agar anaknya menjadi orang yang sukses setelah menempuh pendidikan di kota meski harus berpisah dengan anaknya dengan biaya yang mahal. Sialnya harapan orang tua tak selalu mulus ada saja rintangan yang harus dihadapi mulai dari kebosanan sampai hal lain yang berasal dari kampus maupun komponen kampus

 Ada banyak komponen yang ada dalam sebuah kampus mulai dari rektor dan birokrasinya, mahasiswa, dosen , aturan sampai sarana dan prasarana yang ada didalamnya sebuah harus terpenuhi secara baik  untuk mewujudkan kampus yang ideal. Sayangnya kata ideal hanya menjadi sebuah harapan besar pasalnya komponen yang ada dikampus tak selalu sejalan sebut saja antara mahasiwa dan pihak birokrasi kampus

 Keduanya sangat sering terjadi konflik dan perbedaan pendapat, disinilah awal mula penderitaan mahasiswa baru saat mereka dipaksa  diantara  keduanya. Memilih salah satu dari keduanya sudah barang tentu memiliki resiko jika memilih berpihak kepada birokrasi maka senior menjadi momok yang menakutkan begitupun sebaliknya jika berpihak kepada senior mereka dihantui dengan nilai yang jelek, diberikan stigma negatif.lambat selesai, skorsing dan DO dan senjata itu sangat ampuh bagi mahasiswa baru

 Pada dasarnya pendidikan adalah proses memanusiakan dan membebaskan maka tidak seharusnya mahasiswa baru dikekang dan diancam mereka tak sekanak kanak itu mereka punya akal yang setidak tidaknya tahu mana yang benar dan salah birokrasi dan senior tidak punyan hak atas diri mahasiswa baru yang berhak atas dirinya hanya mahasiswa baru itu sendiri birokrasi dan senior hanya sekedar memberi arahan dan pencerahan dengan selogis mungkin bukan setakut mungkin .

Pemaksaan terhadap mahasiswa baru untuk memilih akan membuatnya dilema harus berpihal yang mana?  dan terlihat buruk dimata siapa ?  ini merupakan pilihan yang sulit sebab keduanya punya kekuatan tersendiri yang cukup berpengaruh. Intinya mahasiswa baru tak harus memilih memihak kemana sebab keduanya tidak untuk dipilih keduanya punya peran besar dalam tumbuh kembang mahasiswa di kampus , mahasiswa baru hanya perlu memilih kebijakan atau pandangan siapa yang paling logis dan realistis  sebab senior tak selalu benar dan birokrasi tak selalu berkuasa , tapi satu yang biasa menjadi kekhilafan yang sama dari mereka yakni otoriter meskipun tidak bisa dipungkiri mahasiswa kadarnya lebih sedikit dan bisa nego berbeda dengan birokrasi yang cenderung bersifat final dan memaksa

Baca Juga Berita :  [OPINI]: Kampus dan Soal-soal Senioritas

Teruntuk adik adik mahasiswa baru diharapkan berhati hati sebab kampus tidak  hanya ruang ilmiah terkadang dia disulap menjadi ruang pemaksaan, silahkan pertimbangkan mana yang paling bisa memanusiakan dan membebasakan jangan sampai kalian hanya menjadi budak yang disekolahkan  tanpa pernah dimerdekakan.


*Penulis adalah Besse Mapparimeng A.Lauce, Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), angkatan 2016

Berita Terkait

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi
Arah Sekolah dan Pendidikan
Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa
Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Semua Demi Pendidikan
Di Balik Layar Konflik: Memahami Strategi Psychological Warfare dalam Perang Modern
Perjuangan dan Potensi Perempuan: Transformasi Gender dalam Organisasi
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:56 WITA

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:45 WITA

Arah Sekolah dan Pendidikan

Jumat, 14 Maret 2025 - 20:40 WITA

Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa

Jumat, 8 November 2024 - 02:36 WITA

Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak

Rabu, 3 Juli 2024 - 22:54 WITA

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berita Terbaru

Ilustrasi Seseorang Sedang Berpuasa, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Puasa Arafah Sebagai Momen Istimewa Meraih Ampunan Allah

Kamis, 5 Jun 2025 - 23:06 WITA

Masyarakat Melakukan Proses Penyembelihan Hewan Kurban, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Nilai-Nilai Idul Adha yang Bisa Jadi Inspirasi Hidup

Kamis, 5 Jun 2025 - 22:49 WITA

Ilustrasi Suasana Hari Raya Idul Adha, (Foto: Int.)

wiki

Kurban Bukan Sekadar Potong Hewan

Kamis, 5 Jun 2025 - 22:20 WITA