
PROFESI-UNM.COM – Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Dalam menghadapi hal tersebut keterampilan guru harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para guru memiliki kemampuan untuk melayani siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok.
Diskusi kelompok adalah suatu proses teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok di bawah bimbingan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam membimbing diskusi kelompok, yaitu:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi, dengan cara merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi, kemukakan masalah-masalah khusus, mencatat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan dan merangkum hasil diskusi tersebut.
b. Memperjelas suatu masalah untuk menghindarkan kesalahpahaman dalam memimpin diskusi seorang guru perlu memperjelas atau menguraikan permasalahan, meminta pendapat siswa, dan menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan agar kelompok peserta diskusi memperoleh pengertian yang lebih jelas.
c. Menganalisis pandangan siswa. Adanya perbedaan pendapat dalam diskusi, menuntut seorang guru harus mampu menganalisis dengan cara memperjelas hal-hal yang disepakati dan hal-hal yang perlu disepakati di samping meneliti apakah suatu alasan mempunyai dasar yang kuat.
d. Meningkatkan urunan siswa, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang, memberikan contoh dengan tepat, dan memberikan waktu untuk berpikir dan memberikan urun pendapat siswa dengan penuh perhatian.
e. Memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi. Dilakukan dengan cara memancing pertanyaan siswa yang enggan berpartisipasi, memberikan kesempatan pada siswa yang belum bertanya (pendiam) terlebih dahulu, mencegah monopoli pembicaraan, dan mendorong siswa untuk berkomentar terhadap pertanyaan temannya.
f. Menutup diskusi, yaitu membuat rangkuman hasil diskusi, menindaklanjuti hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi.
g. Hal-hal yang perlu dihindarkan adalah mendominasi/monopoli pembicaraan dalam diskusi, serta membiarkan terjadinya penyimpangan dalam diskusi.
Tulisan ini dikutip di Buku ‘Model-Model Pembelajaran’ Halaman 89-90 oleh Dr. Rusman, M.Pd dan diterbitkan oleh PT. Raja Grafindo Persada di Jakarta. (*)
*Reporter: Agnis arimayanti/ Editor: Firmansyah