PROFESI-UNM.COM – Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, Seluruh Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi bisu di depan Gerbang Utama Kampus Parangtambung UNM, Kamis (28/10).
Salah satu tuntutan dari aksi ini yaitu menolak plagiasi dan kekerasan akademik yang dilakukan dosen FBS. Diketahui, tuntutan tersebut mencuat kembali karena dosen FBS yang sebelumnya dipindahkan akibat melakukan plagiat dan kekerasan pada mahasiswa baru kembali ke kampus.
Presiden BEM, Amastasha menjelaskan kasus tersebut sudah terjadi beberapa tahun lalu. Ia menyampaikan kekecewaan lantaran dosen tersebut kembali ke FBS setelah melakukan dua kesalahan fatal di lingkup akademik. Kata Ia, hal yang telah dilakukan merusak citra kampus Pendidikan itu.
“Tahun 2019 kalau tidak salah, salah satu dosen FBS UNM memukul mahasiswa hingga bagian dalam matanya berdarah. Sebelumnya dosen tersebut juga ketahuan melakukan tindakan plagiat. Hal tersebut tentu mencoreng nilai pendidikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amas menuturkan bahwa aksi ini dimaksudkan agar masyarakat tahu bahwa kasus kekerasan terjadi di lingkungan UNM. Ia pun menyebut hari sumpah pemuda menjadi momentum yang tepat untuk kembali menyuarakan sejumlah tuntutan yang belum digubris pimpinan.
“Jadi, aksi ini semacam kampanye juga,” sebutnya. (*)
*Reporter : Andi Nurul Izzah Ilham/Editor: Agatoni Buttang