PROFESI-UNM.COM – Atribusi sosial merupakan proses yang kita lakukan untuk memahami penyebab perilaku orang lain. Atribusi sosial terjadi terutama pada situasi yang tidak biasa dan tidak menyenangkan.

Atribusi sosial merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah. Kita melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Atribusi sosial bisa akurat atau keliru. Supaya atribusi sosial kita terhindar dari kesalahan ada baiknya kita memperhatikan stabilitas faktor penyebab, sumber faktor penyebab, dan kemampuan mengendalikan faktor penyebab.

Correspondent inference theory dan covariation theory juga menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan atribusi sosial. Menurut kedua teori tersebut, ada beberapa informasi yang bisa digunakan supaya atribusi kita tidak keliru, seperti informasi mengenai kebebasan memilih, konsistensi, konsensus, ataupun kesesuaian dengan harapan sosial.

Dalam melakukan atribusi, kita kadang melakukan kesalahan-kesalahan yang kadang secara otomatis terjadi. Kesalahan tersebut antara lain mengatribusikan perilaku orang lain karena faktor internal, mengatribusikan kesuksesan orang lain karena faktor eksternal.

Sedangkan kesuksesan diri sendiri karena faktor internal, mengatribusi orang lain dengan menggunakan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya, mengklaim kontribusi yang lebih besar dibanding apa yang sesungguhnya dilakukan, atau mengatribusikan kemalangan yang dialami korban sebagai tanggung jawab korban sendiri.

Tulisan ini dikutip dari buku yang berjudul “Psikologi Sosial” yang ditulis oleh Agus Abdul Rahman, diterbitkan oleh Rajawali Pers. (*)

*Reporter: Andi Gusmaniar Irnawati

Komentar Anda

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan