PROFESI-UNM.COM – Sejumlah dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya bagi para petani. Program ini dilaksanakan di Desa Lempangang, Kecamatan bajeng, Kabupaten Gowa, tepatnya di Balla Rewako (pusat kegiatan acara desa) yang berlangsung pada Sabtu, 21 Agustus 2021 lalu.
Kegiatan yang mengusung tema “Pompa Irigasi Sawah Ramah Lingkungan Berbasis Tenaga Surya” tersebut disambut hangat oleh Kepada Desa Lempangang, Bohari Amin.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNM Usman Mulbar yang sekaligus memberikan sambutan dan membuka acara.
“Banyak kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang dilaskanakan UNM, salah satunya kegiatan yang sangat bermanfaat ini bagi para petani khususnya dalam penerapan teknologi guna melaksanakan aktivitasnya”, tutur Usman Mulbar.
Bohari Amin pun turut mengungkapkan rasa syukur, karena Desa Lempangang menjadi lokasi yang dipilih oleh tim pengabdian dari UNM. “Saya sangat bersyukur desa kita ini didatangi langsung oleh professor. Sebelumnya belum pernah”, ungkapnya.
Dalam materi yang disampaikan, ketua tim PKM LP2M UNM Fitrah Asma Darmawan menjelaskan satu persatu komponen yang digunakan beserta fungsinya.
Terdapat 4 buah panel surya yang digunakan, yakni 1 buah motor pompa celup dan sebuah kontroler yang digunakan untuk menerima dan mengatur tegangan yang dihasilkan oleh panel surya.
Adapun Muhammad Akil yang dibantu oleh Khaidir Rahman selaku anggota tim memaparkan fungsi dan kemampuan pompa celup pada beberapa jenis kedalaman sumur.
Antusias petani semakin tertarik setelah mereka diberikan kesempatan untuk berdiskusi terkait materi yang telah diberikan.
Saat uji coba alat berlangsung, para petani berkumpul untuk menyaksikan hasil kinerja dari pompa yang telah terhubung pada kontroler dan panel surya.
Uji coba dilakukan pada sebuah kolam air yang memiliki cukup persediaan air, agar pompa dapat mengeluarkan air secara terus-menerus selama demosntrasi alat berlangsung.
Tegangan yang dihasilkan oleh panel surya juga terpantau secara langsung pada alat kontroler dengan nilai yang sangat dinamis bergantung pada seberapa banyak cahaya matahari yang ditangkap oleh panel surya.
Nilai tersebut kadang turun ketika permukaan panel surya mendapat penghalang dari sinar matahari langsung. Hal ini berakibat pada penurunan kecepatan motor pompa dan air yang dikeluarkan juga menurun.
Rencananya pompa tersebut akan dihibahkan kepada Para petani dan langsung dipasang di sawah. “Proses pemasangannya nanti kita akan laksanakan sembari menunggu penyelesaian pembuatan rangka besi yang ditempati oleh panel surya dan kontrolernya”, jelas Fitrah. (*)
*Reporter: Nur Azisa