PROFESI-UNM.COM – Wakil Dekan (WD) I Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menegaskan bahwa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Dikjas) akan disatukan dengan Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek). Hal tersebut ia ungkap saat ditemui oleh kru Profesi di ruangannya pada hari Jumat (17/10)
Rusli, selaku WD I mengungkapkan bahwa dasar kebijakan tersebut telah teratur oleh universitas melalui surat resmi yang terbit sejak bulan Mei lalu. Ia menegaskan bahwa pihak fakultas hanya bertugas melaksanakan regulasi sesuai dengan pedoman yang menjadi ketetapan universitas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Surat pada saat bulan Mei sudah turun ke fakultas, tujuannya untuk ke Dekan dan kami pelaksana semua regulasi aturan OTK teratur oleh universitas,” jelas Rusli.
Menurut Rusli, secara administratif, PGSD Dikjas masih berada dalam rumpun Penjaskesrek. Hal ini terlihat dari formulir pendaftaran mahasiswa baru yang menggunakan nomenklatur konsentrasi Penjaskesrek.
“Di formulir pendaftaran itu, konsentrasi Penjaskesrek,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa pihak fakultas telah melakukan klarifikasi kepada pihak universitas yang menangani nomenklatur program studi. Hasil klarifikasi menunjukkan bahwa penamaan PGSD Dikjas sebenarnya merupakan bagian dari program Penjaskesrek dengan konsentrasi Sekolah Dasar.
“Kita sudah klarifikasi ke pihak universitas, itu penamaannya PJKR konsentrasi Sekolah Dasar,” kata Rusli.
Lebih lanjut Rusli menambahkan kalau keduanya merupakan satu jurusan. Hanya Penjaskesrek yang ada.
“Sebenarnya ini jurusan satu ji, Penjaskesrek ji memang.”
Rusli menjelaskan bahwa penyatuan tersebut atas dasar mempertimbangkan masa depan lulusan agar memiliki peluang kerja yang lebih luas. Ia menyebut bahwa ijazah dengan nama Penjaskesrek akan lebih fleksibel terpaksi di berbagai bidang pekerjaan.
“Lebih bagus kalau ijazahnya Penjaskesrek karena dapat lebih luas terpakai. Kita mau selamatkan mahasiswa untuk dapat pekerjaan yang lebih luas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa fakultas akan menyesuaikan kurikulum agar tidak terjadi perbedaan substansial antara kedua program tersebut. Rusli memastikan bahwa kurikulum PGSD Dikjas akan terintegrasikan dengan kurikulum Penjaskesrek untuk menjaga kesetaraan pembelajaran dan kompetensi lulusan.
“Pasti akan kembali ke induknya untuk kurikulumnya. Kurikulum mereka harus sama, Akan jadi satu kurikulumnya Penjaskesrek dan kurikulum PGSD.” tuturnya.
Sebagai langkah konkret, Rusli menambahkan bahwa pimpinan fakultas telah melaksanakan rapat koordinasi bersama Wakil Rektor I. Rapat tersebut membahas praktik terbaik dalam pengelolaan program studi yang memiliki kelas khusus, termasuk penyusunan kebijakan akademik agar proses transisi berjalan lancar.
“Pimpinan fakultas telah melakukan rapat koordinasi penyelenggaraan best practice pengelolaan program studi yang memiliki kelas khusus bersama WR 1,” pungkasnya. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah.







