PROFESI-UNM.COM — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Program Studi (PRODI) Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Seminar Literasi. Seminar berlangsung di Balai Pertemuan Kantor Desa Goarie, Kab. Soppeng, Sabtu (12/11).
Kegiatan seminar literasi yang mengusung tema “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Peran Guru dalam Pendampingan Pembelajaran” ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi di ranah pendidikan.
Kegiatan ini menghadirkan Aslan Abidin (Sastrawan dan Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNM) dan Asnaderi (Koordinator UPTD SPF Kec. Marioriwawo) sebagai pembicara dan diikuti oleh 26 peserta.
Pemateri pertama, Aslan Abidin, menuturkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diadakan karena melihat rendahnya pemahaman literasi di Negara Indonesia.
“Kegiatan ini sangatlah penting, melihat minat baca Negara Indonesia berada pada urutan 74 dari 77 Negara di dunia,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, bahwa orang-orang barat dalam meningkatkan kualitas hidup, mereka melakukan survei bacaan pada novel yang bagus sebagai cerminan kehidupan.
“Orang-orang barat dalam peningkatan karakter dan perjuangan hidup, mereka melakukan survei yaitu dengan membaca novel-novel yang bernuansa pendidikan dan perjuangan hidup. Mereka kemudian merealisasikan Karakter tokoh-tokoh peran di dalam novel itu dalam kehidupannya,” tambahnya.
Di sisi lain, pemateri kedua, Asnaderi, menuturkan peran orangtua penting dalam peningkatan literasi anak dengan membatasi anak main game.
“Peran orangtua sangatlah penting dalam meningkatkan intelektualitas anak, hal itu dapat tercapai dengan membatasi anak-anak kita dalam main gadget (main game),” tuturnya.
Ia juga menambahkan, untuk meningkatkan literasi kita harus mengunjungi perpustakaan yang merupakan tempat koleksi buku-buku yang menjadi referensi bacaan.
“Anak-anak yang sudah jarang membaca buku. Ini menjadi perhatian guru dalam meningkatkan literasi pada anak didik. Kunjungan perpustakaan sangatlah penting sebagai upaya peningkatan literasi,” tambahnya.
Reporter: Muh. Ilham Raihan Yusuf