PROFESI-UNM.COM – TIM PKM PNBP Pusat Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan pelatihan keterampilan empati dan bertanya, Kamis (2/9). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh Guru BK sebanyak 45 orang dri berbagai sekolah tingkat SMA. SMK dan SMP sederajat yang tergabung pada musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling Kabupaten Gowa.
Dosen UNM selaku tim Pengabdi yaitu Abdul Saman dan Akhmad Harum. Materi yang dibawakan yakni Pengertian Empati, Tujuan dan Jenis Empati, Ciri-ciri atau Karakteristik Empati, Faktor yang mempengaruhi Empati, Cara berempati dan Praktik Keterampilan Empati, Pengertian Keterampilan bertanya, dua jenis pertanyaan dalam komunikasi konseling, Satu tujuan penting meningkatkan Teknik bertanya dan Latihan keterampilan bertanya.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Abdul Saman menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai ajang membantu para Guru BK meningkatkan kemampuan pelaksanaan keterampilan konseling terutama keterampilan empati dan bertanya yang berdampak pada penigkatan layanan BK dimasing-masing sekolah.
“Keterampilan empati dan bertanya merupakan salah satu dari banyak keterampilan dasar konseling yang perlu dikuasai oleh konselor dalam pelaksanaan layanan BK di sekolah, sehingga sangat penting untuk konselor atau guru BK,” ujarnya.
Antusias peserta tergambarkan dari respon tanya jawab yang dilakukan, dan hasil angket menunjukkan pemahaman peserta dalam mempraktikkan keterampilan empati dan bertanya ini sangat praktis dan mudah diterapkan.
Setelah kegiatan berlangsung, peserta diberikan tugas untuk mempraktekkan pelaksanaan keterampilan empati dan bertanya disekolah masing-masing dan mengirimkan ke tim untuk menjadi evaluasi keberhasilan mereka dalam pelatihan. Salah seorang peserta, Najdaeni mengungkap kegiatan ini sangat bermanfaat karena selain berisi teori, juga dilengkapi dengan praktek.
“Pelatihan ini sangat besar bermanfaatnya karena bisa membantu kita dalam melakukan layanan bimbingan dan konseling, termasuk mempraktekkan keterampilan empati dan bertanya di sekolah masing-masing “ungkap Najdaeni, peserta pelatihan dari SMA Negeri Gowa.
Diakhir kegiatan guru dilatih dan diberi tugas mempraktekkan keterampilan empati dan bertanya yang akan diterapkan di sekolah masing-masing peserta. (*)
*Reporter: Annisa Putei Iriani