PROFESI-UNM.COM – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Estetika, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Universitas Negeri Makassar (UNM) adakan pembukaan Pekan Jurnalistik dengan tema “Jurnalisme Pembaharuan”, Senin (1/11)
Pekan Jurnalistik ini terdiri dari tiga item kegiatan, yaitu workshop podcast jurnalistik, pameran fotografi, dan pendidikan jurnalistik tingkat lanjut nasional yang diikuti oleh LPM se-Indonesia.
Kegiatan Pekan Jurnalistik dibuka oleh Wakil Dekan FBS, Azis, pada pukul 9 pagi, di ruang senat FBS, Parangtambung. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pers BEM FBS, dan para media partner serta peserta dari lembaga pers mahasiswa Makassar.
Dalam sambutannya, Azis mengatakan bahwa menulis itu adalah keberanian untuk membuat manusia lebih sadar dan mengenal diri sendiri yang sebenarnya.
“Menulis adalah keberanian, jadi seorang penulis itu harus berani, berhitung ini positif atau mengundang perdebatan. Itulah pers, Pers itu bagaimana membuat manusia itu lebih sadar, lebih berdaya, dan bagaimana manusia itu mengenal siapa dirinya sebenarnya,” ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa seseorang menjadi besar itu karena pers. Pers itu adalah kawan, bisa juga bukan kawan.
“Pers itu adalah kawan, ada kalanya menjadi bukan kawan. Orang besar karena pers, orang juga bisa terpuruk karena pers. Pers inilah yang membuat manusia besar, maka jangan ada yang anti pers,” lanjutnya.
Ia berharap kepada pers mahasiswa agar tidak berhenti untuk menulis,dan jangan menjadi orang yang anti pers. Ia juga mengingatkan agar selalu berhati-hati dalam bertindak.
“Saya berharap anak pers itu jangan pernah berhenti menulis, tidak usah taat. Memang harus begitu boleh jadi yang sering menulis nanti ini suatu saat menjadi anggota DPR atau gubernur. Harapan saya kepada anandaku semua jangan ada yang anti pers, kalau ada yang diberitakan seperti itu, memang seperti itu. Makanya kita harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu,” tutupnya. (*)
*Reporter: Resky Nurhalizah/ Editor: Sumaya Nursyahidah