PROFESI-UNM.COM – Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun kenyataan sering ditemukan adanya perubahan kepribadian. Perubahan itu terjadi dipengaruhi oleh faktor gangguan fisik dan lingkungan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian diantaranya sebagai berikut.

a. Faktor fisik, seperti: gangguan otak, kurang gizi (malnutrisi), mengkonsumsi obat-obat terlarang (NAPZA atau NARKOBA), minuman keras, dan gangguan organik (sakit atau kecelakaan).

b. Faktor lingkungan sosial budaya, seperti: krisis politik, ekonomi, dan keamanan yang menyebabkan terjadinya masalah pribadi (stres, depresi) dan masalah sosial (pengangguran, premanisme, dan kriminalitas).

C. Faktor diri sendiri, seperti: tekanan emosional (frustrasi yang berkepanjangan), dan identifikasi atau imitasi terhadap orang lain yang berkepribadian menyimpang.

Perkembangan teori kepribadian tidak terlepas dari pribadi pembangun teori itu sendiri, pengalaman hidupnya, dan suasana kehidupan di mana dia berada. Menurut Stefflre dan Matheny ada beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman teori kepribadian, yaitu sebagai berikut.

a. Personal, teori merupakan refleksi dari kepribadian pembangunnya (personality of its builder).

b. Sosiologis, corak kehidupan sosial budaya tempat pembangun teori itu hidup.

c. Filsafat, cara pandang yang dianut oleh pembangun teori tentang suatu fenomena kehidupan.

d. Agama, keyakinan yang dianut oleh pembangun teori.

Tulisan ini dikutip dari buku dengan judul “Teori Kepribadian” oleh Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd yang merupakan Dosen Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Buku ini diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2007.(*)

*Reporter: Anita Nur Fadhilah Halid