PROFESIUNM.COM – Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Kelas Lingkungan SINTALARAS UNM. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Ekofeminisme : Perempuan dan keadilan ekologi” yang digelar pada Senin 8 Maret kemarin di Pelataran Gedung BU Fakultas Ekonomi UNM.
Kelas Lingkungan SINTALARAS ini merupakan salah satu program kerja yang yang diadakan bertepatan dengan hari perempuan internasional dengan tema tentang perempuan dan lingkungan. Kelas Lingkungan SINTALARAS tersebut terdiri dari kegiatan Nonton Bareng dan juga Diskusi dengan menghadirkan dua pemateri yaitu Nuraeni S. Bakrie dan Royan Juliazka Chandrajaya.
Selaku penanggung jawab kegiatan, Cadas mengatakan kegiatan kelas lingkungan ini diadakan bertepatan dengan hari perempuan internasional karena adanya inovasi dari Dewan Eksekutif Sintalaras UNM yang bertujuan untuk membuat pemahaman kepada publik mengenai keterkaitan antara perempuan dan juga lingkungan hidup.
“Kita mengadakan sebuah kelas lingkungan yang beertepatan dengan hari petempuan internasional merupakan sebuah inovasi dari Dewan Eksekutif Sintalaras UNM yang dimana Sintalaras bergerak dalam bidang lingkungan hidup yang berupaya untuk menyampaikan sebuah pemahaman tentang bagaimana ekofeminisem dalam hal ini perempuan dan keadilan ekologis yang di tujukan untuk umum,” ujarnya.
Lebih lanjut, Cadas juga menjelaskan mengapa memilih tema Ekofeminisme pada kegiatan Kelas Lingkungan SINTALARAS tersebut karena melihat ketidakadilan pada lingkungan dan perempuan di zaman sekarang ini.
“Mengambil tema ekofeminisme perempuan dan keadilan ekologi ini karena ekofeminisme itu merupakan paham tentang keterkaitan antara perempuan dan lingkungannya terutama dalam ketidakberdayaan dan ketidakadilan perlakuan pada keduanya. Tema ini di angkat karena pada dasarnya yang sangat terdampak dalam ketidakadilan ekologi ini adalah perempuan, baik itu beranjak dari hal kecil maupun dari hal besar,” jelasnya.
Selain Kegiatan Diskusi, Kegiatan Nonton Bareng (Nobar) juga dilakukan pada kegiatan tersebut, Cadas Menjelaskan bahwa film yang ditonton berjudul “Tanah Ibu Kami” yang juga menjelaskan tentang peran perempuan dan lingkungan.
“Judul filmnya, tanah ibu kami. jadi ceritanya itu Perempuan dan Perjuangan Melawan Perusakan Lingkungan. Perempuan selalu punya cara untuk melawan dan memperjuangkan haknya di tengah konflik agraria,” katanya. (*)
*Reporter: Muh Rizal/ Editor: Kristiani Tandi Rani