PROFESI-UNM.COM – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Amastasha turut memberikan tanggapan terkait tuntutan aksi aliansi mahasiswa UNM, Jumat (8/1).
Aksi yang digelar di depan Gedung menara Pinisi UNM Jl. A. P. Pettarani Kota Makassar itu membawa isu tuntutan yaitu transparansi unit cost, transparansi anggaran covid, tindak lanjut pengembalian UKT semester ganjil, dan wujudkan profesionalisme dosen dalam perkuliahan daring.
Mahasiswa angkatan 2016 itu membeberkan akan terus melancarkan aksi hingga pihak pimpinan memberi respon positif.
“Untuk aksi selanjutnya belum dijadwalkan tapi akan ada aksi lanjutan,” bebernya
Amastasha juga mengatakan hingga saat ini para birokrasi kampus belum memberi respon positif atau itikad baik terhadap aksi yang dilakukan mahasiswa.
“Saya lihat kan kawan-kawan aliansi mahasiswa UNM yang terlibat dalam 9 mata Orange ini maksimal turun hari ini. Kemudian dilihat tidak ada respon dari pimpinan universitas,” katanya.
Aksi tersebut merupakan imbas dari tidak adanya pemberian subsidi UKT dari UNM, yang disampaikan langsung oleh Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan (WR II) UNM, Karta Jayadi dalam waktu beberapa hari yang lalu. (*)
*Reporter: Ema Humaera